Jare ne Mbah (Kata Nenek) - 21

 DESA SINGOPADU


Ada sebuah desa di dekat Bunder. Desa tersebut bernama desa Singopadu. Artinya adalah singa yang suka bertengkar. Pasti anda bertanya-tanya mengapa dinamakan seperti itu? Biasanya nama sebuah desa itu mencerminkan keadaan desa itu misalnya desa Lumpur yang tempatnya berlumpur, desa Giri yang tempatnya di atas gunung (Giri = gunung). Lalu bagaimana dengan desa Singopadu? Apakah desa itu banyak singa yang suka bertengkar? Bukan. Pemberian nama desa Singopadu itu terkait dengan sejarahnya yang pernah berperang dengan desa lain.

Pada mulanya desa Singopadu bernama desa Matamu. Sebuah desa terpencil yang penduduknya bermata pencaharian bercocok tanam dan memelihara ikan di empang. Penduduk desa Matamu sebenarnya adalah orang yang ramah dan cinta damai. Antar penduduk desa sangat rukun. Mereka selalu memegang teguh toleransi.

Pada suatu hari seorang petualang dari selatan tersesat di desa Matamu. Petualang itu sangat menyukai keadaan alam desa ini. Pada saat itu pula ada seorang petani yang pulang dari ladang dengan muka masam karena ladangnya diserang hama.

“Apakah nama desa ini“ Tanya si petualang.

“Matamu” Jawab petani itu sambil berlalu .

Sebagai orang Jawa, dia tahu arti kata itu. Dan petualang itu marah lalu pergi. Dia kembali ke desanya selatan dan melaporkan kejadian yang dialaminya. Pemuka desa selatan naik darah atas perlakuan desa Matamu kepada rakyatnya. Lalu mengumpulkan rakyatnya untuk ngluruk desa Matamu..

Peperangan berlangsung tidak seimbang. Penduduk desa Matamu banyak yang mati karena tidak siap berperang. Akhirnya pemuka desa Matamu mengajukan gencatan senjata dan perundingan.

Setelah diketahui sebab peperangan itu para pemuka desa mengganti nama desa itu menjadi Matamu. Penduduk desa Selatan meminta maaf atas ketidaksabarannya.Akhirnya penduduk desa Selatan banyak yang bermukim di desa Singopadu dan hidup damai.

 

Sumber dongeng: anonim

diceritakan kembali oleh Rizqi Hasan 

Comments